Setiap makhluk ciptaan Allah swt pastinya akan menghadapi ujian dalam hidupnya. Kadangkala, ujian itu datang membawa musibah yang besar, dan terkadang ia datang dengan sedikit pengorbanan. Ujian kehidupan juga datang tanpa sempat diduga. Bahkan, ia slalu diluar jangkaan.

Allah Taala tidak akan menguji manusia melainkan ujian yang diberikan tersebut mampu dipikul oleh hamba-hambanya. Itulah prinsip Tuhan yang maha adil dalam setiap perkara.

IMTIHAN

JAWAPAN ALLAH KEPADA HAMBANYA

Seringkali kita bertanya.. “Mengapa aku diuji?” “Mengapa Tuhan memilih aku untuk diuji?” “Mengapa tidak orang lain yang lebih teruk dari aku?, Aku cukup taat dalam menjalankan perintah tuhan! Aku solat, aku berbuat baik kepada ibubapa, aku hormat guru-guruku... tetapi.. mengapa aku terus diuji????”

Allah tidak meninggalkan manusia dengan persoalan itu. Allah sudah menjawabnya dengan berkata:

Maksudnya :

Demi sesungguhnya! Kami tetap menguji kamu (wahai orang-orang yang mengaku beriman) sehingga ternyata pengetahuan Kami tentang adanya orang-orang yang berjuang dari kalangan kamu dan orang-orang yang bersabar (dalam menjalankan perintah Kami); dan (sehingga) Kami dapat mengesahkan (benar atau tidaknya) berita-berita tentang kamu.

[Surah Muhammad; 31]

Ya! Allah menguji manusia supaya dapat dijelaskan siapa yang mampu berjuang dan bersabar dengan perintah-perintah yang dipertanggungjawabkan. Orang ramai mengatakan diri kamu seorang yang beriman, berani, kuat berjuang menegakkan Agama Allah, rajin berusaha, tekun beramal, jujur dan ikhlas, atau apa sahaja perkara baik yang dikatakan manusia tentang dirimu.. semuanya itu akan disahkan Allah dengan UJIAN.

Allah Taala sudah mengingatkan orang beriman :

Maksudnya:

Adakah patut manusia menyangka mereka akan dibiarkan dengan hanya berkata: “Kami beriman” sedangkan mereka masih belum diuji dengan sebarang ujian?

[Al-Ankabut : 2]

Orang Islam tidak cukup dengan hanya beriman dan mengaku menjadi Islam sahaja, tetapi hendaklah mereka sabar dan tabahkan hati menerima ujian, samada ujian itu berupa perintah-perintah agama yang wajib dilaksanakan atau berupa larangan-larangan agama yang wajib dijauhi, atau yang berupa kesusahan atau kemalangan yang menimpa diri dan harta benda. Dengan ujian yang demikian, mereka akan beroleh pahala disebabkan kesabaran mereka, dan akan ternyata pula mereka itu dari kalangan orang yang benar-benar beriman.

BAGAIMANA MENGHADAPI UJIAN?

Ujian itu datangnya dari Allah. Dan penyelesaianya juga dari Allah. Lalu, perkara berikut amat penting untuk dijadikan panduan menghadapi ujian :

1-      Bersabar atas ujian senang dan susah

2-      Mencari jalan penyelesaian dengan memperkasakan usaha

3-      Menyerahkan segala urusan [setelah berusaha] kepada Allah Taala

4-      Sentiasa menjaga hubungan dengan Allah

Tuntasnya, ujian itu bukanlah suatu bencana.. namun ianya penentu kemampuan dan prestasi manusia. Manusia mampu menguruskan ujian tersebut dengan sebaiknya jika mereka jelas tekad perjuangan demi menegakkan agama Allah. Ayuh! Terus Berjuang!

Wallahu alam.

Rujukan: Kitab Tafsir Ayat al-Ahkam Tahun 3 Kuliah Dirasat Syukbah Syariah, Universiti Al-Azhar, Dumyat, Mesir, dan Tafsir Pimpinan Ar-Rahman.